Pusakata Ungkap Kegelisahan tentang Anak-anak Lewat "Cemas"
INFO EVENT GIGS - TAK sampai tiga bulan setelah merilis "Kehabisan Kata", Pusakata kembali dengan karya baru. Ibarat mobil balap yang sedang melaju di sirkuit, ide Pusakata untuk menulis lirik dan melodi sedang melaju kencang. Kali ini Pusakata mempersembahkan "Cemas", sebuah nomor yang dibalut lirik getir tapi dikemas dalam melodi yang manis.
Pusakata merupakan nama proyek solo Mohammad Istiqamah Djamad atau akrab disapa Is. Pada single "Kehabisan Kata", Pusakata didukung The Panganans, band yang selalu menemani di atas panggung dan di balik layar. Hal berbeda dia tunjukan lewat single "Cemas" yang dia kerjakan hanya dengan dua gitar dan satu cello.
Lagu "Cemas" bercerita tentang ketakutan anak-anak yang menjadi antara lain korban perang, konflik, kekerasan dalam rumah tangga, dan kekerasan seksual. Mereka cemas karena selalu ingin lari dari tempat yang gelap itu. Akan tetapi, dia tak tahu akan lari ke mana atau ke siapa.
"Saya membuat lagu ini dengan tiga bagian terpecah. Di depan ada kecemasan, di tengah ada melodi manis yang membungkus refrain, dan di bagian akhir tetap ada ketakutan. Soalnya ke manapun mereka lari, anak-anak akan tetap dihantui," ungkap Pusakata.
Pusakata mengaku, akhir-akhir ini sedang dihantui anak-anak korban konflik. Bukan karena momen Ramadan, tapi buat dia, masalah eksploitasi anak-anak menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung usai. "Sebetulnya intro lagu ini sudah dibikin lama, tapi belum ada ide liriknya. Entah karena usia atau anakku ada empat, tapi masalah anak-anak di luar sana ini membuat saya gelisah," kata Pusakata.
Kegelisahan itu membuat Pusakata tak bisa tidur dua hari dua malam. Dia merasa ada yang mau keluar dari kepala, tapi sulit. Biasanya, kata Pusakata, kalau gelisah begitu dia mencari studio untuk menyalurkan semuanya.
Dibantu kawan di Makassar, dia menemukan studio. Sambil memetik gitar, Pusakata menyelesaikan musik dan lirik lagu "Cemas" hanya dua jam. Pusakata memang membungkus lagu "Cemas" dengan aransemen yang minimalis agar setiap bait lirik bisa diresapi.
Menurut Pusakata, dia sengaja merilis single "Cemas" satu pekan sebelum Lebaran. Dia ingin, di tengah semangat merayakan Idulfitri dan membawa rindu saat pulang ke rumah, pendengar akan tetap memikirkan apa yang sedang terjadi di luar sana, terutama masalah anak-anak.
Lewat visualisasi animasi yang disutradarai Pusakata bersama Deklestari, videoklip "Cemas" menampilkan seorang anak perempuan yang sedang membawa boneka beruang. Wajahnya cemas, ketakutan, dan air matanya menetes. Dia duduk di antara reruntuhan tempat tinggalnya.
Deklestari menceritakan, proses gambarnya dimulai di tembok tempat tinggalnya. Pasalnya, ide datang saat pukul 2.00 dinihari. Saat Pusakata memberikan materi lagu "Cemas", Deklestari langsung meresponsnya di dinding.
"70 persen ide video animasi ini dari Pusakata. Dia memberikan gambaran ingin video yang seperti apa. Saat eksekusinya saya dibebaskan. Setiap scene yang saya bikin, saya sesuaikan dengan konteks lagunya," kata Deklestari.
Single "Cemas" dirilis secara serentak mulai hari ini lewat platform musik digital bersama label My Music Records. Bersiaplah mendengar satu nomor getir yang manis, karena setitik harapan akan selalu ada di tengah masalah yang menghimpit.
Post a Comment